Biennale Jogja XV

Anida Yeou Ali

Posted on Oktober 11, 2019, 12:08 am
18 secs

Anida Yeou Ali memperkenalkan dirinya dalam skena seni rupa kontemporer Kamboja pada 2012. Pada saat itu, Anida meraih kesempatan untuk melakukan residensi di Java Arts Gallery selama tiga bulan untuk meneliti, membuat karya dan kemudian memamerkannya. Selama proses kreatifnya, Anida memberikan dirinya ruang untuk membongkar beban sejarah yang menekan berkaitan dengan periode Khmer Merah di Kamboja. Pada saat itu Anida mengijinkan diri untuk menjelajahi keindahan, kegembiraan dan percobaan tanpa harus menautkan dengan trauma sejarah, politisasi atau identitas hibrida yang sering melingkupinya.

Dalam foto panoramik dan video yang ditampilkannya kali ini, Anida memilih lokasi sebuah area persawahan di wilayah desa tak jauh dari Pnom Penh. Ia sengaja mencari latar tempat untuk menari, yang memungkinkannya keluar dari pengaturan yang ketat dan konvensional untuk bisa memunculkan gagasan ruang yang berbeda. Di sini, garis hitam dan putih digunakannya untuk merujuk pada “institusi kubus putih” yang dalam konteks seni banyak merujuk pada ruang yang membatasi eksperimentasi seni.

 

Sumber foto: optionstheedge.com

SEBELUMNYA

Moe Satt