Yosefa Aulia adalah seniman yang tinggal dan bekerja di Bandung. Yosefa mendapatkan gelar sarjananya dari Institut Teknologi Bandung dengan konsentrasi studio patung. Yosefa berkarya menggunakan berbagai medium. Dia tergabung dalam beberapa pameran bersama dan art fair, antara lain Open P.O, Art Jakarta, JCC Senayan, Jakarta (2019), Made Of: Stories of Material, Galeri Lorong berkolaborasi dengan Arcolabs Indonesia, Yogyakarta (2018), Bandung Drawing Festival, NuArt Gallery, Bandung (2017), Asia Art Network, Seoul, Korea Selatan (2015), dan sebagainya. Dia juga beberapa kali melakukan residensi. Proyek residensi terakhirnya adalah Bergulir! Bergetar! Bertabrakan! di Cemeti Institute of Art and Society AIR periode #1 tahun 2017. Selain menjadi seniman, Yosefa terlibat dalam beberapa proyek pameran baik sebagai kurator maupun sebagai tim artistik. Dia, misalnya, menjadi kurator untuk proyek Tembus: Masa Subur Awewe, Omnispace, Bandung (2018) dan tim artistik untuk karya May You Live in Interesting Times, di Paviliun Indonesia dalam gelaran Venice Biennale yang ke 58 (2019).
Yosefa mengamati persoalan yang terkait dengan rumah atau hunian yang ada di kota besar. Rumah–secara spasial dan struktural–selain merepresentasikan nilai dan norma yang merepresentasikan individu yang tinggal di dalamnya, juga berfungsi sebagai jalan keluar-masuk dari nilai-nilai yang diadopsi dari luar. Dia melihat bahwa di ruang-ruang hidup yang sumpek atau padat membuat individu-individu yang ada di dalamnya terjebak pada situasi ‘marginal’. Individu-individu tersebut menemui keterbatasan akses, pilihan, dan ruang bagi dirinya sendiri. Dengan begitu, bagi Yosefa, rumah kerap kehilangan otoritasnya sebagai ruang inkubasi bagi individu yang tinggal di dalamnya dan dapat menimbulkan bias akan konsepsi batas, fungsi dan nilai. Dalam karyanya tentang ruang ketiga ini, Yosefa ingin menghadirkan rekonstruksi dari kondisi tersebut dalam bentuk instalasi yang menyerupai ruang di dalam rumah, di mana kepadatan dan keterbatasan ruang dihadirkan dalam bentuk timbunan objek yang mengisi celah-celah dari barang-barang keseharian. Pengunjung diajak untuk dapat masuk dan menyingkap ruang-ruang tersebut untuk merasakan pengalaman ruang ketiga ini.