Biennale Jogja XV

Tajriani Thalib

Posted on Oktober 11, 2019, 1:39 am
36 secs

Tajriani Thalib mendapatkan gelar sarjananya dari Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar. Tajriani tinggal dan bekerja di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ia aktif sebagai penampil, khususnya dalam pertunjukkan-pertunjukkan seni tradisi. Tajriani tampil, antara lain, dalam Wonderful Indonesia Festival, Bangkok, Thailand (2017) dan The 3rd Erau International Folks Arts Festival (EIFAF), Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (2013). Dia juga banyak terlibat dalam proyek-proyek sosial, misalnya bersama Komunitas Sipatokkong yang fokus melakukan pendampingan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus serta bersama Armada Pustaka Mandar, komunitas pustaka bergerak yang menghadirkan bacaan ke berbagai daerah di Sulawesi Barat.

Tajriani adalah satu dari tiga seniman yang mengikuti program Residensi Kelana Sungai dan Rimpang Nusantara di Kalimantan Barat. Selama proses residensinya, Tajriani melakukan penelitian mengenai kisah dewi padi di dalam sistem kepercayaan masyarakat Dayak. Kisah serupa dapat kita temukan di berbagai tempat di nusantara, termasuk di wilayah Mandar, dan setiap wilayah mempunyai jenis cerita atau langgam tuturan yang berbeda-beda. Tajriani mengisahkan ulang cerita tentang dewi padi dalam bentuk nyanyian, mengombinasikannya dengan langgam tuturan ala Mandar: toloq. Toloq, di dalam masyarakat Mandar, adalah seni tutur untuk menceritakan sebuah kisah. Prinsip dari toloq Mandar kemudian dia gunakan untuk menceritakan kembali kisah asal-muasal padi menurut masyarakat Dayak.

SEBELUMNYA

Tamarra

SELANJUTNYA

Wisnu Ajitama