Biennale Jogja XV

Rokateater Akan Menampilkan 209.000 Pass Photo

Posted on July 22, 2019, 5:23 pm
2 mins

Dalam karyanya untuk Pameran Seniman Muda nanti, Rokateater akan menampilkan 209.000 pass photo dalam berbagai macam ukuran dan jenis. Mereka memilih medium tersebut karena dapat membuka berbagai macam kemungkinan, baik saat di pertunjukan maupun di pamerkan. Pass photo tersebut berasal dari ‘Nyoo Studio’ yang terletak di desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Jumlah tersebut hanya mewakili sebagaian kecil jumlah pass photo koleksi Nwe Studio.

Proyek seni ini diawali saat Rokateater mengunjungi Desa Kalisat. Mereka tertarik terhadap sekelompok anak muda yang menyelenggarakan pameran foto Kalisat tempo dulu. Dalam konteks sosial, Desa Kalisat merupakan desa  kosmopolitan yang memiliki stasiun dan dulunya juga memiliki bioskop. Di desa tersebut terdapat studio foto bernama Nyoo Studio yang berdiri sejak tahun 1930 dan memiliki kebiasaan untuk menyimpan pass photo.

Pass photo memiliki relasi dalam urusan administrasi yang berkaitan dengan identitas si pembuat dan diri sendiri. Nyoo Studio menjadi semacam museum kecil yang menjadi situs dalam merekam sejarah panjang warga desa Kalisat. Rokateater juga melihat bahwa studio foto menjadi perwakilan dalam sejarah perkembangan fotografi di Indonesia.

Proyek ini dikerjakan secara kolektif oleh seniman anggota rokateater, antara lain: Ceng Romli, Kurnia Yaumil Fajar, Prasetya Yudha DS, Rizki Nur Widyatmaja, dan Shohifur Ridho’i.

Rokateater yang dibentuk pada tahun 2016 ini merupakan kolektif studi seni dan penciptaan seni pertunjukan di Yogyakarta. Selain fokus dalam seni pertunjukan, Rokateater berusaha mencari kemungkinan medium, pendekatan dan praktek lain. Semua anggota Rokateater merupakan kelahiran tahun 90-an, mereka berasal dari berbagai macam bidang seperti teater, tari, videografi, dan seni rupa. Pada awalnya mereka mengangkat isu agama di Madura, kemudian mereka mengangkat fundamentalis agama dalam konteks politik Indonesia setelah reformasi.

Mereka melihat narasi sejarah dalam posisi sebagai subjek yang hidup pada saat ini. Pada tahun 2018, Rokateater pernah melakukan pertunjukan di luar teater dengan studi pass photo sebagai medium seni di Jakarta Teater Platfom. (*)