Khonkaen Manifesto adalah sebuah organisasi aktivis dan kolektif seni berbasis di Khonkaen, Thailand Utara. Tujuannya adalah untuk meneruskan semangat dan estetika perjuangan melalui pendekatan seni dan budaya untuk kelompok terpinggir di Thailand Utara. Visinya adalah untuk mewujudkan dan menciptakan keterlibatan budaya dan artistik di antara para seniman, pekerja budaya, dan komunitas. Misinya adalah berfokus pada isu-isu tertentu seperti subkultur, subaltern, migrasi, dan sebagainya, serta untuk melibatkan kreativitas dalam forum-forum publik, selain juga memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran seni, budaya, politik dan lingkungan.
The People’s Manifesto: Ghost & Spirit of Khonkaen Manifesto bertujuan untuk membuka ruang-ruang gerak melalui beragam medium seni. Gerakan ini memberi suara dan platform bagi mereka yang tereksploitasi, terlupakan dan terpinggir karena proses pembangunan yang terlalu pesat, baik dalam hal sosial, kultural, politik dan ekonomi. Mereka juga ingin menghidupkan seni, kerajinan, teater, dan performas yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pinggiran. Misalnya spirit Mor-Lam, (performans dan music tradisi dari Laos dan Thailand Utara), yang sekarang justru dilihat sebagai subkultur dalam kebudayaan Siam.
Kelompok ini berusaha meneruskan ideologi pelaku Mor Lam kepada komunitas melalui berbagai festival dan gerakan. Representasi, material kontemporer dan praktik-praktik yang dibawa oleh People Manifesto: Ghost & Spirit of Khonkaen Manifesto dalam Biennale Jogja 2019 diharapkan dapat membawa komunitas berpartisipasi dalam kolaborasi dan mengekspresikan hak budaya mereka melalui praktik artistik dan kultural. Dipimpin oleh Thanom Chapakdee, pameran ini menampilkan Adisak Phupa, I-na Phuyuthanon, Nutdanai Jitbunjong, Wantanee Siripattananuntakul, dan Woraphan Intaraworapad.
Dengan kontribusi mereka melalui film dan instalasi di sebuah tempat yang terabaikan di Yogyakarta, The People’s Manifesto: Ghost & Spirit of Khonkaen Manifesto berupaya menegakkan dan menginvestigasi gerakan keterputusan dari Khonkaen ke Yogyakarta.
Sumber foto: isaanrecord.com