Ferial Affif (Yogyakarta) dan Nguyen Thinh Tri (Vietnam) banyak mendasarkan kerja-kerjanya pada upaya untuk melihat bagaimana kaitan tubuh dan ingatan sebagai sebuah laku membangun sejarah baru, yang terutama juga berangkat dari perspektif perempuan. Dalam penciptaan karyanya di Biennale Jogja 2019, Ferial melakukan perjalanan melintasi Sumatera Timur untuk menemukan narasi-narasi tentang pahlawan perempuan yang tidak masuk dalam wacana arus utama. Sementara karya Thinh Tri juga berangkat dari imajinasi sejarah tentang masyarakat Panduraga. Keduanya melacak ingatan-ingatan orang biasa sebagai sejarah lisan kolektif.
Bagaimana pencatatan ingatan dan tubuh menjadi metode kerja penciptaan seni? Diskusi pada Selasa, (22/10) di Jogja National Museum ini menyoroti bagaimana narasi perjalanan menjadi bagian dari proses penciptaan. Dalam konteks residensi Kelana, Menjadi pejalan selama sebulan, para seniman menemukan beragam cara untuk membuka kompleksitas narasi sejarah, serta membongkar konsep-konsep yang mapan tentang dunia modern.