Pembukaan Biennale Jogja XV
Equator #5 Indonesia bersama Asia Tenggara
20 Oktober 2019 di Jogja National Museum
Untuk malam pembukaan, Voice of Baceprot menjadi penampil utama yang juga merepresentasikan tema pinggiran yang kami angkat. Mereka adalah remaja-remaja perempuan yang dikenal karena identitasnya yang menggunakan hijab, tetapi mereka berani memainkan musik heavy metal. Mereka menjadi simbol resistensi melawan Kaum Muslim konservatif di kotanya.
Sementara Amuba menjadi gambaran dari gerakan kelompok queer, menunjukkan pernyataan bagaimana Praktik seni memberi dukungan pda kelompok-kelompok terpinggir.
Sedangkan dua seniman partisipan, Pisitakun Kuantalaeng dan Yennu Ariendra memanggungkan projek mereka yang diinspirasi oleh sejarah dan tradisi di masyarakat etnis. Yenu performs with collaborative project with J Moong Pribadi, Raja Kirik.
Tempat:
Jogja National Museum
Taman Budaya Yogyakarta
PKKH UGM
Jalan Ketandan Kulon 17
Kampung Jogoyudan
Pameran Utama: 10:00 – 21:00 WIB