Biennale Jogja XV

Roslisham Ismail

Posted on Oktober 10, 2019, 3:22 pm
49 secs

Roslisham Ismail alias Ise lahir 1972 di Kota Bharu Kelantan. Ise sering disebut sebagai seorang pengelana dunia, dan salah satu seniman Malaysia yang bekerja keras Hingga meraih pengakuan internasional. Residensi sangat sering ia jalani sejak 2000an, termasuk di antaranya di New York, Tokyo, Berlin, Sydney, Seoul, New Delhi dan beberapa petualangan regional di Jakarta, Bangkok, Ho Chi Minh City, dan sebagainya.

Pada 2012, Ise memutuskan kembali ke kampung halamannya di Kelantan setelah lama tinggal di Kuala Lumpur dan berkeliling dunia. Ia ingin mempelajari kembali tradisi Malaysia Timur. Kemudian ia bertemu dengan Azzaha Ibrahim dari Varna Art Research and Gallery, seorang peneliti yang tertarik pada tradisi dan Warisan budaya Melayu. Pertemuan ini menjadi titik penting yang mengubah metode penciptaannya melalui “penelitian dan Pembeli jaran”. Mereka kemudian berkolaborasi untuk meneliti Kerajaan Melayu di Selatan Thailand dan Pantai Timur Malaysia yang bernama Langkasuka. Mereka mengubah Varna menjadi ruang kerja untuk menjelajahi Langkasuka. Fokus mereka adalah tentang makanan, sejarah dan konteks politiknya.

Kolaborasi berlanjut bersama seniman Chan Fei Meng dan videografer Imran Thaib yang mendokumentasikan temuan riset lapangan. Dari sini tercipta karya Langkasuka Cookbook yang ditampilkan di Asia Pacific Triennale tahun 2013 di Australia. Langkasuka: Journey Part One menjadi pameran yang berkembang terus dan menunjukkan lapis gagasan yang sangat kaya. Inilah projek terpenting Ise sebelum akhirnya ia meninggal Juli 2019 lalu.

 

Sumber foto: homeanddecor.com.my