Agan Harahap
“Dear Sara”
Fotografi, video, cerpen, internet
Masa-masa sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden pada Juli 2014, merupakan periode yang genting di Indonesia. Seiring dengan kampanye resmi dua pasang kandidat presiden-wakil presiden di berbagai wilayah di Indonesia, “kampanye gelap” pun bermunculan di internet melalui situs dan akun media sosial. Situs-situs dan akun media sosial yang tidak jelas pengelolanya, menebarkan rumor untuk menjatuhkan salah satu kandidat. Masyarakat pun semakin terpecah dan bersitegang satu sama lain. Dalam karya ini, Agan Harahap berupaya untuk meredam ketegangan di antara masyarakat khususnya para pengguna internet, pasca Pemilu Presiden 2014, dengan mengadopsi metode yang digunakan oleh situs dan akun sosial pelaku kampanye gelap.
Agan Harahap memulai karirnya sebagai pelukis dan ilustrator ketika ia masih belajar di STDI Bandung, jurusan desain grafis. Setelah lulus di tahun 2005 ia pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai fotografer sekaligus digital imaging artist di Majalah musik bernama Trax. Pada tahun 2008 ia menjadi salah satu finalis dalam Indonesian Art Award. Pameran solo pertamanya diselenggarakan di Ruang MES 56 Yogyakarta. Setelah itu ia mulai berpartisipasi di beberapa pameran seni di Asia Tenggara, Korea Utara, Jepang, Portugis, Kolombia dan Australia. Karya-karyanya mengkombinasikan fiksi dan fakta melalui narasi parodi satir hidup manusia. Karya-karyanya didistribusikan secara masif oleh para pengguna internet, media sosial dan forum online. Karya-karya tersebut menuai banyak perdebatan mengenai realitas dan otentisitas dari para pengguna, korporat media, fotografer, hingga tokoh-tokoh penting yang ditampilkan dalam foto. Persoalan ini telah menjadi perhatiannya dalam mengamati pengaruh budaya cyber pada kehidupan nyata. Ia tinggal dan bekerja di Yogyakarta, Indonesia.