Joned Suryatmoko

Joned Suryatmoko
“Margi Wuta #2”
Tur, aktivitas performatif
Kolaborasi dengan: aktor tuna netra, Ace House Collective, & semua karya yang ada di situs pameran

Joned Suryarmoko kali ini melanjutkan proyek yang pernah dilakukannya dengan para difabel netra, “Margi Wuta”. Dalam “Margi Wuta #2”, Joned mengembangkannya menjadi sebuah peristiwa performatif, sebuah tur yang menelusuri karya di Pameran Utama Biennale Jogja XIII dengan seorang pemandu difabel netra. Estetika yang dipilihnya memang keluar dari estetika konvensional seni pertunjukan. Ia lebih menekankan pada aspek “peristiwa” dan “mengalami” dalam karyanya ini. Lewat kehadiran seorang pemandu pameran yang difabel netra, kita diajak menelusuri pameran utama dengan mata tertutup. Jika dalam pameran seni rupa pada umumnya kita diajak untuk melihat karya, dalam “Margi Wuta #2” kita diajak untuk mengalami pameran dengan nalar serap kenyataan seorang difabel netra.

Joned Suryatmoko lahir di Solo, Indonesia pada tahun 1976. Latar belakang pendidikan sarjananya didapat dari Ilmu Hubungan Internasional (gelar sarjana) serta Kajian Budaya dan Media (gelar master) dari universitas yang sama, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Indonesia. Ia telah menjalankan kelompok teaternya, Gardanalla yang berdiri sejak tahun 1997 dan telah membuat beragam pertunjukan. Sebagai sutradara dan produsen teater, ia telah banyak bekerja sama dengan beragam komunitas, terdiri dari masyarakat adat, remaja, imigran ilegal, pekerja seks, komunitas LGBT, anak jalanan, kaum difabel. Joned tertarik dengan kerja-kerja lintas disiplin, ia juga tertarik untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan ruang, terutama sejak residensinya di Melbourne pada tahun 2004. Ia telah menunjukkan karyanya di beberapa acara, seperti Moonsoon Platform, Asian-European Artists di Seoul, Korea Selatan (2006), Visible City Melbourne Fringe Festival dan Southgate Project, yang keduanya diadakan in Melbourne, Australia pada tahun 2010. Ia juga menjadi Direktur Artistik dalam Indonesian Dramatic Reading Festival (IDRF). Ia tinggal dan bekerja di Yogyakarta, Indonesia.