Tarlen Handayani

Tarlen Handayani
“Simulacra”
Potongan berita, kertas, gunting, lem, cutter, ruang kerja, simulasi interaktif

Media memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap sebuah peristiwa. Perkembangan teknologi internet yang membawa dampak demokratisasi informasi memberi peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam membentuk cara pandang tersebut. Lewat media sosial dan pendekatan jurnalisme warga, kepingan-kepingan fakta dan data yang bertebaran atas satu peristiwa dapat menemukan sudut pandang yang beragam. Namun, di sisi lain resiko dominasi satu sudut pandang dapat tetap terjadi yang akhirnya dapat berujung pada ketegangan antar kelompok. Proyek ini mengajak pengunjung pameran untuk melakukan simulasi, menyusun kembali berita-berita yang menjadi halaman utama dalam beberapa waktu terakhir untuk menemukan sudut pandang yang berbeda.

Tarlen Handayani ialah pendiri Tobucil & Klabs, penulis lepas dan seorang penjilid buku. Pada tahun 2011, ia membangun Tobucil & Klabs – sebuah toko buku kecil sekaligus ruang komunitas. Salah satu misi dari toko buku ini ialah untuk mendorong gerakan literasi lokal yang bertujuan membangun kapasitas dan memproduksi pemikiran baru serta mengevaluasi pemikiran tersebut. Pendekatan yang telah dilakukan ialah dengan mengimplementasikan gerakan literasi di ruang keseharian, melalui lingkar belajar yang diadakan rutin, seperti klub menulis, klub filsafat keseharian, klub baca dan klub rajut. Pada tahun 2008, Ia memperoleh beasiswa dari Asian Cultural Council. Ia juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari proses pengembangan penonton dan komunitas di museum di Museum Brooklyn. Secara personal, ia tertarik untuk mengembangkan kemampuannya dalam menjilid buku. Penjilidan buku tidak sekedar dimaknai sebagai proses pembuatan buku, namun juga menjadi medium untuk mendorong orang menuliskan pemikirannya. Pada tahun 2012, ia bersama tiga orang teman seniman (Keni Soeriatmadja, R.E. Hartanto dan Dewi Aditya) menciptakan proyek yang diberi judul Book Play Project. Proyek ini diawali dengan pameran bersama, karyanya berupa seni buku yang dibuat oleh semua seniman yang terlibat. Pameran tersebut digelar di UNKL 347 Bandung pada bulan Februari 2012, kemudian di KKF Yogyakarta, dari bulan November hingga Desember 2012. Eseinya yang terakhir diterbitkan dalam buku ‘Craftivism: The Art of Craft and Activism’, diedit oleh Betsy Greer dan dipublikasikan oleh Arsenal Pulp Press, UK, 2014. Ia tinggal dan bekerja di Bandung, Indonesia.