Wukir Suryadi
“Hacking Artworks”
Instalasi, instrumen musik, pertunjukan musik
Kolaborasi dengan: Ardi Gunawan, Lifepatch, Anti Tank, Arts Music Today
Dalam karya ini, Wukir Suryadi bekerja sama dengan Ardi Gunawan untuk membuat instrumen musik dari karya seni yang dianggap usang oleh senimannya. Wukir berangkat dari gagasan yang sama dengan Ardi mengenai bagaimana proses produksi karya seni mencakup pengolahan material yang selalu meninggalkan sisa atau bahkan “sampah”. Apakah sampah-sampah ini masih menyimpan nilai, baik simbolis maupun material, yang dapat dimanfaatkan? Instrumen musik ciptaan ini dimainkan bersama dengan musisi dan komposer profesional dalam sebuah ensambel.
Lahir pada tahun 1977 di Malang, JawaTimur. Wukir belajar seni secara otodidak di Sanggar Teater Idiot, Malang sejak usia 12 tahun. Ketertarikannya pada music eksperimental Ia dapatkan dari composer music kontemporer I WayanSadra. Akar seni tradisi yang Ia miliki memberikan karakter unik dalam eksplorasi bunyi melalui penciptaan instrument music dan komposisi musik yang menerabas batas music tradisional, avant-garde hingga death metal.
Bersama Rully Shabara, Ia membentuk band Senyawa yang membawanya ke kancah music eksperimental dunia. Pada tahun 2013-2014 Ia berpartisipasi sebagai musisi dan ko-kurator pada proyek seni The Instrument Builders Project bersama Kristi Monfries dan Joel Stern. Wukir telah banyak berkolaborasi dengan beragam seniman penting diantaranya adalah I Wayan Sadra, Leo Kristi, Arahmaiani, Melati Suryodarmo, Keiji Haino, Kazuhisa Uchihashi, Damo Suzuki, Rabih Beaini. Wukir tinggal dan bekerja di Yogyakarta, Indonesia.