Rangkaian Pameran Biennale Jogja XV

Type your subtitle here

Taman Budaya Yogyakarta

10:00 - 21:00

Jogja National Museum

10:00 - 21:00

Jalan Ketandan Kulon 17

10:00 - 16:00

Kampung Jogoyudan

Bilik Taiwan (@helutrans Art Space)

10:00 - 16:00

Bilik Hongkong & Timor Leste (PKKH UGM)

11:00 - 18:00

Pameran berlangsung sampai 30 November 2019. GRATIS!

Agenda Kegiatan

18

November

Performance: Nerissa Del Carmen Guevara

tentatif

19

November

Bioscil dilanjutkan dengan Tur Pameran Berpemandu

SD Kanisius Kumendaman & SD Kanisius Wirobrajan, DIY
Taman Budaya Yogyakarta
09:30 - 11:30
0818260501

19

November

Performance: Nerissa Del Carmen Guevara

tentatif

20

November

Tur Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada

dipandu oleh Alia Swastika dan Kurator
Taman Budaya Yogyakarta dan Jogja National Museum

20

November

Kunjungan Organization Humanity Fisipol UGM

PKKH UGM

PROGRAM

BERITA

ARTIKEL
admin 18, Nov 3 mins
0 3 mins
Biennale Jogja XV

Di Pukat Pikat Asia Taman Budaya Yogyakarta digelar Wicara Seniman bertajuk “Sejarah dan Kaum Muda: Merawat Ingatan Pasca Perang Dingin di Asia Tenggara” Minggu (17/11). Diskusi bersama Studio Malya dan Mark Bradley (sejarawan dari The University of Chicago) ini berbicara peran kaum muda dan sejarah lewat karya Studio Malya berjudul “Have you heard it lately”.

Fahri (Studio Malya) menjelaskan bahwa karya —yang sudah berkembang satu tahun yang lalu— itu berbicara tentang narasi 65, terutama narasi alternatif untuk anak-anak muda. Menurut Mega (Studio Malya), ide dari karya ini berasal dari ingatan kolektif yang terjadi di tahun 2012. Pada saat itu anggota Studio Malya—yang mayoritas merupakan mahasiswa FISIPOL UGM—menyaksikan pemutaran Film “Senyap” yang diputar di kampus mereka dibredel oleh salah satu ormas.

Hal itu membuat Studio Malya bertanya-tanya perihal peristiwa yang terjadi di tahun 65’ tersebut. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan inilah yang melatarbelakangi karya berjudul “Have You Heard it Lately”.

Antara Sejarah dan Kaum Muda

Pasca tahun 65’ atau era postkolonial merupakan tahun-tahun kelam yang terjadi di wilayah Asia Tenggara. Menurut Mark Bradley di era postkolonial ini terjadi krisis di hampir seluruh Asia Tenggara. Bradley menyebut Vietnam dan Kamboja sebagai studi kasus dalam diskusi ini.

Menurut Bradley salah satu faktor penyebab krisis di Asia Tenggara karena pertentangan antara komunis (golongan kiri) dan demokrasi (golongan kanan). Bradley bercerita fenomena ini terjadi di salah satu negara yaitu Vietnam. Krisis yang melanda kawasan Asia Tenggara ini termanifestasikan ke dalam bentuk genosida, krisis ekonomi dan pemerintahan yang otoriter. Dengan adanya banyak peristiwa ini menciptakan cerita sejarah yang multitafsir.

Keadaan tersebut pada akhir-akhir ini mendorong banyak kalangan untuk melakukan pelurusan sejarah, salah satunya dari kaum muda. Saat ini sejarah sudah banyak direproduksi sesuai…

Terkait

SENIMAN

INDONESIA

Type your subtitle here

ASIA TENGGARA

Type your subtitle here

PROGRAM PUBLIK

Wicara Seniman Jumat (22/11) bertajuk “Kerja dan Keterasingan” dilakukan di
/ 3 mins
Penganugerahan Lifetime Achievement Art Award – Biennale Jogja XV Equator
/ 40 secs
Urban Mythomania! merupakan program mini festival yang dirancang bersama beberapa
/ 33 secs