Marlinda Nau

Akrab dipanggil Mama Fun (1982, Mollo, Timor), adalah seorang ibu dari 3 orang anak yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap pangan lokal. Selama 3 tahun terakhir, Mama Fun banyak bergabung dengan Lakoat.Kujawas, sebuah komunitas yang lahir atas respon terhadap keterbatasan akses pengetahuan lokal untuk generasi muda di Molo, Timor. 2 tahun terakhir, Mama Fun aktif melakukan eksperimen mengenai pangan lokal dan kemudian didapuk sebagai koordinator pangan lokal di Lakoat.Kujawas. Berawal dari melihat perubahan positif yang terjadi pada anaknya setelah bergabung di Lakoat.Kujawas, Mama Fun tergugah dan mengajak beberapa temannya untuk bergabung dengan komunitas tersebut.

Mollo merupakan dataran tinggi dengan curah hujan rendah, kondisi tersebut memaksa penduduk untuk pandai dalam mengelola bahan panganan hutan, karena di musim hujan makanan sulit didapatkan. Sehingga pada masa penghujan menjadi kesempatan untuk mengumpulkan bahan pangan, termasuk bahan-bahan yang diperoleh dari hutan. Kacang beracun merupakan salah satu produk pengolahan yang Mama Fun gaungkan. Pengolahannya dilakukan sebanyak 13 kali perebusan agar kacang tersebut kemudian dapat dikonsumsi. 

Pada gelaran Biennale Jogja XVI Equator #6 2021, Mama Fun mewakili komunitasnya untuk terlibat dalam berbagai agenda dan melakukan residensi di beberapa tempat dan kolektif di Yogyakarta. Setidaknya ada 6 kegiatan yang melbiatkan dirinya, yaitu hadir dalam acara pembukaan; berbincang dengan Anang Saptoto, berkeliling ke lahan pengolahan mandiri di berbagai tempat dan kelompok Panen Apa Hari Ini; sebagai pembicara dalam Biennale Forum, anjangsana ke Sekolah Pagesangan, anjangsana ke Kunci dan bertemu Bakudapan Food Study Group; serta berbincang dan berbagi pengetahuan di pasar Tiban, Kotagedhe.

Pada akhir residensi, selain memasak Mama Fun juga memperkenalkan beberapa masakan khas Mollo, seperti jagung bose dengan sambal lu’at, sup kacang hijau daun kelor & sayur singkong, sebab masyarakat Mollo sangat dekat dengan tanaman singkong. 

News

Photo