Bagaimana upaya Biennale Jogja 17 (BJ17) supaya pewacanaan kuratorial dan capaian yang diharapkan—dalam kasus ini: dekat dengan masyarakat—dapat terwujud? Nampaknya, BJ17 menyelenggarakan satu kegiatan yang
Tempat pameran yang tersebar di 12 titik, jauh dari pusat kota (kecuali Taman Budaya Yogyakarta), minimnya fasilitas transportasi umum, menjadi satu dari sekian tantangan pada
Jika kita bicara tentang seni di Biennale Jogja pasti tidak akan jauh dari misi dekolonisasi dan melibatkan negara-negara luar yang mengangkat hal-hal cukup berat untuk
“Orang-orang di Papua itu berjuangnya pake apa kak?”, seorang siswa dari SD Tumbuh 3 bertanya. Kami yang memandu tur saling lihat, kami agak bingung untuk
Tiga Karya di Gudang Bibis Esai ini membicarakan tiga karya yang dihadirkan di dalam gelaran Biennale Jogja 17. Karya pertama adalah We keep on coming
Meminjam kata Titen dari terminologi Bahasa Jawa sebagai judul pameran Biennale Jogja 17 di tahun ini, lantas punya proyeksi yang sarat dengan banyak upaya. Dalam
Penutupan dapat selalu menjadi sebuah perayaan sekaligus ajang syukur atas sesuatu yang sedang dan sudah berlangsung. Selama 51 hari pelaksanaannya, Biennale Jogja Equator kedua ini
Bagaimana sebuah percakapan menyoal sejarah, gender, pangan, pertanian, ekologi, hingga produksi pengetahuan dibangun dari sepetak Balai Desa? Sebuah forum percakapan dari Biennale Jogja Ke-17 berupaya
Hal yang rutin mengusik pikiran saya ketika bersinggungan dengan pameran seni rupa “biasanya” adalah, kenapa kerap menghadirkan acara musik-musikkan pada pembukaan atau penutupan acara? Atau
Biennale Jogja kembali menawarkan karya seni yang variatif dan memanjakan ilusi. Sapuan-sapuan warna gelap nan abstrak hingga instalasi hewan-hewan laut yang menjuntai dari langit-langit Galeri
Upaya melihat aktivitas warga sebagai laku seni dapat ditilik dari ragam program yang turut melibatkan masyarakat di kawasan venue Biennale Jogja 17 tahun 2023 ini.
Parhelatan seni lintas global Biennale Jogja yang diadakan setiap dua tahun, kembali diadakan di tahun 2023 ini, persisnya pada 6 Oktober hingga 25 November mendatang. Berkolaborasi dengan 70
Yogyakarta, IDN Times – Lebih dari 60 seniman dan kelompok seni dari berbagai daerah di Indonesia, Asia Selatan dan Eropa Timur akan berpartisipasi dalam Biennale
YOGYAKARTA, kedu.suaramerdeka.com – Pemukulan gejog lesung menandai pembukaan Binennale Jogja 17 di Kampung Mataraman, Bantul. Ratusan orang memenuhi lapangan pembukaan, menyaksikan secara langsung kolaborasi seniman sejumlah
BANTUL – Biennale Jogja 17 yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta, Panggungharjo, Bangunjiwo, dan Area pabrik Gula Madukismo pada tanggal 6 Oktober sampai 25 November
Biennale Jogja 17 yang berlangsung di 13 titik lokasi akan mulai digelar pada 6 Oktober sampai 25 November 2023 mendatang. Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, Alia
BANTUL—Biennale Jogja ke-17 dengan mengangkat tema Titen: Pengetahuan Menubuh, Pijakan Berubah telah dibuka pada Jumat (6/10/2023). Dalam penyelenggaraannya kali ini, para seniman berkolaborasi dengan masyarakat desa setempat
Pameran seni lintas negara Biennale Jogja kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu (4/10/2023). Dalam kunjungannya, Kompas.id menangkap foto-foto yang berkaitan dengan lokasi dan
Apakah perhelatan opening kedua Biennale Jogja 17 ini telah menjadi perayaan bagi masyarakat Bangunjiwo? Banyak pembeda yang berusaha ditekankan dalam pelaksanaan Biennale di tahun ini,
Bagaimana Biennale Jogja menjadi ruang simbiosis antara Prancis dan Indonesia? Matahari telah tergantikan bulan. Langit jingga berganti gelap malam seakan layar hitam diturunkan. Kampung Mataraman
Mengawali Equator Putaran Kedua, Biennale Jogja mengusung “Titen: Pengetahuan Menubuh-Pijakan Berubah” sebagai tema pada edisi ke 17. Ini merupakan upaya untuk menelisik kembali ke dalam,
Tamu undangan secara tertib menanggalkan alas kaki, lalu berduduk sila di atas tikar anyam berwarna hijau dan kuning. Di hadapan mereka, teh manis hangat, nasi,
Bagaimana Tukang Ikut Menenun Peristiwa Seni Bersama Para Seniman? Tepat pukul lima sore Kampung Mataraman sepi tak banyak orang datang. Sekitar dua puluh orang menyantap
Jika sebuah peristiwa seni terjadi di desa, di manakah posisi dan suara warga? Pertanyaan itu dijawab tuntas dalam Press Conference Biennale Jogja 17 yang diadakan pada 4