Misi Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) adalah:
Menginisiasi dan memfasilitasi berbagai upaya mendapatkan konsep strategis perencanaan kota yang berbasis seni-budaya, penyempurnaan blue print kultural kota masa depan sebagai ruang hidup bersama yang adil dan demokratis. Berdiri pada 23 Agustus 2010. Seni rupa sebagai salah satu sektor kreativitas budaya kian tumbuh dengan pesat di Yogyakarta dan menempati posisi sentral dan sangat penting dalam kehidupan seni rupa Indonesia. Yogyakarta memiliki peran yang sangat dominan dalam sejarah seni rupa Indonesia. Di wilayah ini terdapat akademi seni paling berpengaruh, tempat tinggal para seniman terkemuka dengan peristiwa seni yang tak pernah surut.
Pengembangan dan pengelolaan kekayaan budaya adalah upaya untuk membangun dan mengoptimalkan seluruh potensi kreativitas dari manusia-manusia pencipta karya budaya maupun pemanfaatan seluruh aset budaya yang telah ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
DEWAN PEMBINA 2015 | |
1. | Nindityo Adipurnomo Artist, co-founder of Yayasan Indonesian Visual Art Archive, Director of Cemeti Art House |
2. | Suwarno Wisetrotomo Curator, professor at the Indonesian Institute of Arts |
3. | Butet Kartaredjasa Community representative, Head of Yayasan Bagong Kussudiardjo |
4. | Dyan Anggraini Artist, former Head of Yogyakarta Cultural Center |
5. | Mella Jaarsma Artist, co-founder of Yayasan Indonesian Visual Art Archive, Director of Cemeti Art House |
6. | Anggi Minarni Community initiator at Heritage Yogyakarta, co-founder of Indonesian Visual Art Archive |
7. | Ong Hari Wahyu Artist, community art activitist |
8. | Kusen Alipah Hadi Artist, cultural activists |
9. | Kuss Indarto Curator |
10. | Eko Prawoto Architect, observer of urban problems, professor at Universitas Kristen Duta Wacana |
EXECUTIVE | |
1. | Yustina Neni (Director) Arts managment professional, Director of Kedai Kebun Forum, co-Founder of Yayasan Indonesian Visual Art Archive |
2. | Kusworo Bayu Aji (Finance) Building contractor, bamboo expert |