Skip to content

Asana Bina Seni

  • Asana Bina Seni
  • MANTRA
  • Info
  • Features
Asana Bina Seni

Belakangan ini kita melihat bagaimana inisiatif-inisiatif sekolah alternatif dan ruang belajar komunal menjadi fenomena yang menyebar secara luas dalam kehidupan masyarakat. Ada kesadaran warga dan kelompok sipil untuk mengambil alih tanggung jawab dalam hal pendidikan, dan membangun visi bersama yang didasarkan pada situasi yang langsung dihadapi. Pendidikan-pendidikan alternatif juga membuka kesempatan yang lebih setara antara pengajar dan peserta belajar, sehingga ada pembiasaan pula atas gagasan relasi sosial yang lebih setara....

Dalam dunia kesenian, model-model pembelajaran alternatif juga menjadi bagian dari skena baru yang memberi kontribusi cukup signifikan pada meluasnya wacana tentang seni dan bagaimana ia memberi dampak pada kehidupan sosial. Dalam sejarah pendidikan seni di Indonesia, model pendidikan alternatif ini banyak ditemukan dalam bentuk sanggar- sanggar, di mana seniman senior memberikan bimbingan kepada yang lebih muda, termasuk dalam pembentukan ideologi. Belakangan model mentoring juga menjadi bagian dari penyelenggaraan proses belajar informal bagi para seniman, yang biasanya melekat dengan Program-program residensi.

Dengan meluasnya praktik-praktik karya seni dan kecenderungan interdisiplinnya yang semakin kuat, maka ada banyak wacana baru yang menarik untuk dibicarakan. Peristiwa- peristiwa seni yang semakin beragam juga membutuhkan ketrampilan dan kerja keras dari mereka yang bergerak dalam hal manajemen dan produksi, yang menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan dalam sebuah skena seni. Peran kurator juga menjadi semakin penting dalam berbagai perhelatan ini, terutama untuk memberi visi dan menjadikannya sebagai model pembelajaran bersama.

Dalam konteks seni rupa Jogja, faktor-faktor ini penting untuk terus dipertemukan dan dibicarakan. Ada banyak pelaku-pelaku seni baru yang tertarik dengan berbagai isu dan perkembangan seni, tetapi belum mendapatkan ruang belajar yang berkelanjutan atau yang memungkinkan mereka untuk terjun langsung dalam praktik-praktik berkesenian. Ada banyak sekali peristiwa seni, ruang atau pertunjukan seni, yang kemudian memberikan kemungkinan bagi penonton atau yang hidup berdasarkan semangat swadaya dan diinisiasi oleh warga sendiri. Untuk dapat memperluas fungsi dan kemanfaatannya bagi komunitas kota yang lebih luas, maka diperlukan pembentukan jejaring dan peningkatan kapasitas sumber daya, termasuk sistem regenerasi sehingga ada keberlanjutan bagi aktivitas, program dan organisasi seni.

Terinspirasi melalui lembaga belajar Asana Bina Widya yang sempat populer pada masanya, Asana Bina Seni diinisiasi sebagai ruang belajar bagi masyarakat umum yang tertarik untuk mempelajari seluk beluk dunia kesenian.

Diharapkan dengan inisiasi Biennale Jogja ini, nantinya akan ada ketertarikan yang lebih mendalam bagi masyarakat umum untuk terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan seni, dan untuk memperluas distribusi pengetahuan seni kepada khalayak. Dengan demikian seni bisa menjadi sebuah ruang belajar bersama yang mendorong interaksi yang dinamis, pemikiran yang kritis, serta dialog yang terbuka di antara berbagai kelompok masyarakat.

Kelas Presentasi

Kuratorial

Dekonstruksi Gender: Narasi Melawan Marginalisasi dalam Biennale Jogja Equator #5

Oleh: Anam Khoirul (Foto karya Tamarra, Dokumentasi Gevi Noviyanti, 2019)   Pada 2019, Biennale Jogja seri Equator (khatulistiwa) yang diperhitungkan...

Selengkapnya ▸

Kuratorial

Pengantar kelas Kuratorial (2019)

Pelaksanaan Asana Bina Seni yang pertama ini, kami membuka kesempatan bagi pelaku seni dan juga bagi mereka yang tertarik dengan...

Selengkapnya ▸

Kuratorial

Pengantar Kelas Kuratorial (2020)

Tahun ini, Yayasan Biennale Yogyakarta kembali menyelenggarakan program ini dengan pendekatan yang berbeda, karena ditujukan sebagai program lanjutan dari periode...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Esai Kuratorial Asana Bina Seni

Your Connection was Interrupted  Ruang Jeda untuk Memeriksa Ulang Hubungan Manusia  Penulis: Anam Khoirul, Eliesta Handitya, Kurnia Yaumil Fajar, Putri...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

It Is What It Is

Karya: INDISCZINEPARTIJ Indisczinepartij menampilkan arsip zine dan terbitan yang telah terkumpul serta me- nyelenggarakan program diskusi tematik yang akan dipandu...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

ToBat (Toko Obat) Alternatif

Karya: Ruang Gulma Terma alternatif pada dasarnya bukanlah satu hal yang diperlukan ada. Terma tersebut hadir disebabkan oleh elitisme yang...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Kelastorial

Karya: Kantin Kurasi Dalam proses belajar dalam ruang pendidikan formal seperti sekolah, guru selalu memberikan beragam pelajaran yang harus disimak...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Memindai

Karya: Komunitas Sakatoya Adanya protokol kesehatan yang ditetapkan memaksa para pelaku di dunia kesenian untuk beradaptasi. Oleh karena itu Komunitas...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Tindes Art & Friends

Karya: “Perempuan”, Buku pop-up, seniman; Alit Dewantari Terinspirasi dari pantomim karya Tyaswening Maharsi yang berjudul “Asal Mula Adalah Abu Sebelum...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

JAVA’S APPARATUS

Karya: Lintang Raditya Penulis: Alia Swastika Rumah dalam Budaya Jawa sering disebut omah, “Om” yang berarti Bapa Angkasa (laki laki)...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Demonstrasti Langit

Karya: Bodhi IA Penulis: Alia Swastika Unjuk rasa merupakan salah satu ekspresi kritik yang dilakukan oleh sekumpulan orang dalam rangka...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Nothing is Imagined X https://

Karya: Sandi Jaya Saputra Penulis: Kurnia Yaumil Fajar   "Pernah enggak kamu memperhatikan engsel di rumah?"  Pertanyaan itu muncul dari...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Reconnected Access Memory 

Karya: Riyan Kresnandi Kontributor : Rancang gambar bangun/Galih Arya Pinandita, Sistem Jaringan/Bramantyo Aryo Wicaksono, dan Desain Grafis/Tadiga Kurniananda. Penulis: Anam...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Batas Tanpa Rambu

Karya: Mutia Bunga Penulis: Putri R.A.E. Harbie Alam sering dianggap sebuah ekosistem yang secara mandiri dapat melakukan regenerasi cepat serta...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

WHITEPAGE

Karya: Mira Rizki Penulis: Eliesta Handitya   Catatan Kuratorial  “Whitepage: Pengalaman Inderawi Mencerap Bunyi Kota” Karya bertajuk Whitepage yang dipresentasikan...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Barut Neraka

Karya: Laviaminora Penulis: Eliesta Handitya   Catatan Kuratorial “Menjaga Api Perlawanan Pada Suara yang Dibungkam” Barut Neraka menyuarakan kasus-kasus kekerasan...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Tentang Nomos Menghindari Kiamat Physis

Karya: Dyah Retno Penulis: Putri R.A.E Harbie Physis dalam filosofi Yunani berarti nature, berlawanan dengan nomos atau buatan manusia. Setelah...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Keselamatan, Wajah Semua Kerinduan

Karya: Benggala Project Penulis: Anam Khoirul Membaca Benggala Project adalah membaca bagaimana posisi seniman dalam membaca dan menyikapi persoalan-persoalan yang...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Bising-bising Media Bodong

Karya: Arief Budiman Penulis: Kurnia Yaumil Fajar Sebanyak delapan layar LCD digantung secara portrait dan disusun saling membelakangi membentuk persegi....

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

“Your Connection Was Interrupted”

Koneksi —antara manusia dengan sejarah, identitas, budaya, dan lingkungan— yang telah terinterupsi menjadi sebuah reeksi bagi kita. Penting untuk memeriksa...

Selengkapnya ▸

Pameran Asana Bina Seni

Pengantar Pameran Asana Bina Seni

Salam Budaya, Pameran Asana Bina Seni merupakan bagian dari Program Yayasan Biennale Yogyakarta untuk berkontribusi dalam keberlanjutan ekosistem seni di...

Selengkapnya ▸
© 2021 Yayasan Biennale Yogyakarta |
Powered by ScriptMedia