Gintani Nur Apresia Swastika, lahir di Yogyakarta pada tahun 1984, mendapatkan gelar Sarjana Seni dari program Seni Rupa Murni, Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tahun 2010 dan sedang menyelesaikan program pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan berfokus pada kajian seniman perempuan Indonesia.
Ia bekerja sebagai seniman dan telah terlibat dalam berbagai pameran kelompok, program residensi, dan proyek seni di Indonesia, Singapura, Taiwan, dan Australia. Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam buku Indonesian Eye: Contemporary Indonesian Art, yang diterbitkan oleh SKIRA pada tahun 2011. Ia merupakan salah satu pendiri Ace House Collective, sebuah kolektif seniman yang melakukan praktik kerja kreatif melalui pendekatan budaya populer dan anak muda baik secara teori maupun praktik, kontekstual dan konseptual, serta menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam perspektif seni rupa.
Ia telah aktif terlibat dalam berbagai forum seni baik lokal maupun internasional, seperti TRANScuratorial Academy, Mumbai, India (2017), The 7th Gwangju Biennale International Curator Course, Gwangju, South Korea (2016), 4A Curator’s Intensive, Emerging Curator Forum, di 4A Centre for Contemporary Asian Art, Sydney, Australia (2014), dan Gender Under Reflection on South East Asia Women Artist Forum, Yangon, Myanmar (2012).
Bekerja secara kolektif di mana pekerjaan dan tanggung jawab dibagi dengan setara, ia mengembangkan praktik artistik, kuratorial dan manajerialnya melalui Ace House dan berbagai proyek seni lainnya. Diantaranya, sebagai Direktur pada program Arisan Tenggara: Forum Kolektif Seni Asia Tenggara (2018) dan Festival Kebudayaan Yogyakarta (2019-2020) dan dimana ia bekerja sebagai Direktur Kreatif dalam program tersebut.