Elia Nurvista (lahir Yogyakarta, 1983), Lulus dari program Studi Desain Interior ISI Yogyakarta tahun 2010. Elia Nurvista adalah seniman lintas disiplin yang tertarik menjelajahi berbagai media seni dengan pendekatan interdisipliner dan fokus pada wacana pangan. Selain dengan medium pangan itu sendiri, Elia juga aktif berkarya dengan instalasi, video, performance, dan bentuk performatif lainnya. Pada tahun 2015 bersama seorang kolega, Elia menginisiasi Bakudapan Food Study Group. Dengan format studi kolektif, ia bersama Bakudapan melakukan riset-riset soal pangan dengan berbagai metode, seperti etnografi, seni, dan lainnya. Beberapa program residensi yang pernah diikutinya adalah; Koganecho Bazaar Artist in Residence, Yokohama (2012), “Politics of Food” di Delfina Foundation, London (2014), Taipei Artist Village, Taipei (2014), Choreographer’s LAB di Künstlerhaus Mousonturm, Frankfurt am Main (2016) and program residensi satu tahun penuh di Künstlerhaus Bethanien, Berlin (2018 – 2019). Selain itu Elia juga bekerja sebagai fasilitator untuk pengembangan komunitas dalam program AKSILARASI yang diadakan oleh Kemenparekraf RI di Labuan Bajo pada 2020 lalu.
Ayos Purwoaji adalah seorang penulis dan kurator yang bekerja di perlintasan antara sejarah, arsitektur, dan seni rupa. Sejak 2015, ia telah bekerja bagi sejumlah pameran dan proyek kuratorial, antara lain Almost There (2017) di Vargas Museum, Manila; Lecture on Cities (2017) di Bozar Center for Fine Arts, Brussel; Némor/Southeast Monsoon (2019) di Cemeti Institute for Art and Society, Yogyakarta; dan Segar Bugar (2019) di Museum Bank Indonesia, Jakarta. Sebagian proyek seni yang ia buat mewakili minat khususnya pada praktik pengarsipan vernakular dan memori kolektif. Bersama beberapa kawan, ia mendirikan Surabaya Contemporary Heritage Council (SCHC), sebuah kelompok multidisiplin yang mengeksplorasi wacana kritis mengenai warisan budaya terutama di Asia Tenggara. Selain itu ia juga tergabung dalam Kelompok Kurator Kampung, sebuah kolektif yang bereksperimen pada seputar gagasan keterlibatan seni dalam kehidupan sosial dan mendorong praktik kuratorial dalam keseharian masyarakat pinggiran. Saat ini ia mengajar studi budaya di Universitas Ciputra, Surabaya.