Site Loader

Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) sudah mengawal penyelenggaraan Biennale Jogja Ekuator XI (menggandeng India), Biennale Jogja Ekuator XII (menggandeng kawasan Arab), Biennale Jogja Ekuator XIII (menggandeng Nigeria), Biennale Jogja Ekuator XIV (menggandeng Brasilia) dan kegiatan pendukung lainnya: empat kali Simposium Ekuator setingkat kawasan.

Agar terus terjadi kesinambungan generasi dan semangat baru, YBY secara bertahap melakukan regenerasi kepengurusan yayasan yang akan meliputi posisi dewan PEMBINA, dewan PENGAWAS,  dan PENGURUS (Ketua, Sekretaris dan Bendahara). Mekanisme penambahan dan atau penggantian posisi kepengurusan

berlaku pada hampir seluruh posisi strategis kelembagaan Yayasan Biennale Yogyakarta.

Yayasan Biennale Yogyakarta mengumumkan UNDANGAN TERBUKA kepada siapapun yang berminat dan peduli menyumbangkan tenaga, pikiran, bakti dan dedikasi sesuai dengan posisi strategis kelembagaan yayasan yang dikehendaki, untuk mengambil peran-peran strategis agar Yayasan Biennale lebih kuat mengampu diteruskannya penyelenggaraan Biennale Ekuator dan Simposium Ekuator secara lebih baik.

Posisi Strategis Kelembagaan Yayasan Biennale dan Kuota yang dibutuhkan

1.      Dewan Pembina Yayasan Biennale Yogyakarta

Masih diampu oleh: Suwarno Wisetrotomo, Eko Prawoto, Oei Hong Djien, Butet Kertaredjasa, Nindityo Adipurnomo

Saat ini di dalam formasi Dewan Pembina Yayasan Biennale Yogyakarta dibutuhkan 3 orang atau lebih pengampu baru yang diharapkan mampu memberikan perspektif yang lebih segar, progresif, dan dedikatif di wilayah strategi pengelolaan sumber daya (moneter dan non moneter), pengembangan praktik dan gagasan pendidikan kritis bagi produksi pengetahuan, estetika, etika dan tata kelola  pengembangan jaringan.

2.     Dewan Pengawas Yayasan Biennale Yogyakarta

Masih diampu oleh: Ong Hary Wahyu, Anggi Minarni, Dyan Anggraeni

Saat ini formasi Dewan Pengawas Yayasan Biennale Yogyakarta membutuhkan  2 atau lebih orang baru yang diharapkan mampu memberikan perspektif yang lebih segar dan kritis dalam menjaga dinamika internal organisatoris, memiliki pengetahuan dan dedikasi mengembangkan jaringan budaya ke seluruh lini kehidupan di tingkat kawasan ekuator.

3.      Dewan Pengurus Yayasan Biennale Yogyakarta

Seluruh posisi kepengurusan saat ini masih kosong.

Formasi Dewan Pengurus Yayasan Biennale Yogyakarta membutuhkan 3 orang pengampu lini kerja sebagai ketua, sekertaris dan bendahara. Diharapkan individu yang akan mengisi tiga posisi ini dapat menyumbangkan pendekatan yang lebih segar dan perspektif yang lebih kritis dalam mengembangkan gagasan organisatoris yang progresif, mampu menghubungkan berbagai komponen di dalam struktur kelembagaan Yayasan Biennale Yogyakarta dengan berbagai pihak baik lembaga mapupun individu yang berpotensi menjadi mitra dalam mewujudkan semangat dan gagasan besar Yayasan Biennale Yogyakarta.

Syarat dan Tatacara

1)  Peminat secara individu bisa menyerahkan lamaran dengan keterangan motivasi terhadap posisi yang diminati secukupnya, sertakan CV yang dianggap relevan dan membantu kami memahami.

Lamaran dikirim kepada:

Pembina YBY  
d/a Yayasan Biennale Yogyakarta
Kompleks Taman Budaya Yogyakarta
Jl. Sriwedani No.1 Yogyakarta 55122

Atau

Email: the-equator@biennalejogja.org (subyek email: Lamaran Dewan YBY)

2) Peminat secara individu maupun secara kelompok, bisa dicalonkan dan diusung pencalonannya, oleh atau diwakilkan oleh seseorang, namun sebaiknya tetapi menyertakan surat keterangan berminat beserta CV yang relevan, dari masing-masing nama yang dicalonkan/mencalonkan.

3) Lamaran dibuka sejak pengumuman ini diluncurkan di media sosial (Email, Instagram, Facebook, dan Whatsapp ) sampai dengan tanggal 31 Juli 2018.

4) Selanjutnya forum rapat Dewan Pembina Yayasan (yang lama) akan menentukan nama-nama baru yang terpilih dan layak dalam memperkuat, dan melengkapi masing-masing posisi komponen Yayasan Biennale Yogyakarta.

 

Kami, Yayasan Biennale Yogyakarta menunggu respon siapapun, para pemangku kepentingan yang merasa terpanggil untuk pemajuan kebudayaan melalui Biennale Ekuator Jogjakarta, untuk Yogykarta, dan untuk NKRI.