KULIAH UMUM BERSAMA DEUSA BLUMKE (PERUPA BRAZIL)
RUANG AUDIO VISUAL, GEDUNG PATUNG LANTAI III, FSR ISI JOGJA | SABTU, 4 NOV 2017
PUKUL 08:00-10:00 WIB | “Tress Project”
Deusa Blumke | Perupa Brazil
Mrs. Deusa Blumke merupakan seniman kelahiran Brazil. Pendidikan BA (Hons.) di peroleh di San Paulo, Brazil (1999) dengan mengambil Business Management. Ia juga sempat belajar di Galeri Wynhko milik Wayan Handoko di Jakarta pada tahun 2003. Pendidikannya lintas disiplin, melanjutkan di graphic design di jerman selama setahun. Secara khusus, belajar seni lukis di Lasalle college of the art, singapura, serta pernah terlibat di mono-print di Singapore Tyler Print Institute (STPI) singapura tahun 2014. Kekhasannya ia mampu menggambarkan lukisan secara ekspresif dan memadukan lapisan demi lapisan warna . Karya lukisnya menggambarkan sebuah ekspresi dengan garis-garis ekspresif, Teknik manipulasi yang memadukan material dan warna.
Pada kuliah kali ini, Blumke ingin menceritakan pengalamannya, utamanya mengenai penelitiannya ketika mengambil master di singapura. Menceritakan karya 2d and 3d, material yang digunkana seperti kayu dan plastic. Beberapa karyanya mengedepankan tentang keseimbangan dalam hal warna. Ia lebih mengedepankan penggunaan material-material baru dengan ekplorasi baru juga. Ia menceritakan perjalanan karyanya saat kuliah di Singapura.
Seni bukan hanya sebagai ekspresi diri, tapi bagaimana sebenarnya seni itu dapat menjadi praktik keilmuan. Hal inilah yang dilakukan Deusa, Ilmu yang didapatkan digunakan untuk menajamkan perspektifnya dan proses kreatifnya dalam berkarya. Ia lebih menekankan pada fenomena, kejadian (moment), karyanya merupakan suatu sistem interaksi dengan mengeksplorasi bentuk, garis, warna, titik. Interaksi material ini sebagai penanda dan mencerminkan beberapa negara yang disinggahinya seperti Brasil, Jerman, San Paulo, Singapura, hingga Indonesia.
Baginya hal terpenting sejauh mana karya mampu memberikan inspirasi dalam bentuk fenomena, kejadian (moment), menciptakan sistem interaksi bahkan menciptakan sistem interaksi dari gabungan beberapa elemen dimana tubuh sebagai media ekspresi dirinya. Secara garis besar, topik kuliah ini mengangkat Isu-isu praktik penciptaan hingga tata kelola seni. Ia berpesan bahwa moment sangat penting ketika ingin menjual karya, karena yang subjektif itu dari seniman, sedangkan yang objektif dari pasar (kolektor/yg membeli karya). Be professional, mengambil kesempatan itu penting. (Evan Sapentri)