Proyek Sampah
OTewe
Instalasi
Ruang Publik
Sampah hanyalah sebuah kumpulan dari beberapa benda (tak dianggap) tak terpakai. Mungkin itu saja yang ada dibenak kita, ketika mendengar kata tersebut. Tidak ada yang banyak dilakukan terhadapnya. Acuh, abai adalah sikap yang kita lakukan dan bentuk respon ketika kita dihadapkan langsung dengan objek tersebut. Bahkan, ketika berhadapan dengan pesan himbauan sekali pun, kita masih tetap abai. Berbagai jargon “dilarang membuang sampah di sini”, “di sini bukan tempat sampah”, “jangan buang sampah di sungai”, hanyalah bahasa himbauan untuk kemudian dilihat. Tetapi kenyataannya, tak jarang untuk dilanggar. “Persoalan sampah memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah” begitu kebanyakan masyarakat menanggapi permasalahan ini, sehingga mereka seolah enggan untuk merespon lebih jauh tentang persoalan ini.
Tidak terkecuali bagi para seniman. Seniman memiliki konsepsi tersendiri tentang bagaimana merespon sampah ke dalam suatu ungkapan tertentu melalui daya kreativitasnya. Entah ia akan menyadarkan masyarakat atau tidak, tapi setidaknya ungkapan ini secara tidak langsung, dapat memberi pesan kepada yang melihatnya. Komunitas Seniman (OTeWe) yang beranggotakan Ismu Ismoyo, Trianto Kotrek, Dodo, Gatot nugroho S ini berhasil mencuri perhatian publik dengan menyulap sampah menjadi bentuk yang menyerupai boneka. Hal yang sebenarnya dari proyek sampah ini adalah bagaimana mengugah kesadaran masyarakat untuk lebih tertib membuang sampah pada tempatnya.
Aksi mengolah sampah seperti patung atau boneka khususnya di daerah tertentu, seperti Jalan Solo, Kawasan Pasar Beringharjo dan Pertigaan Terminal Giwangan, menjadi ruang penyalahgunaan pembuangan sampah oleh masyarakat. Patung boneka ini tediri dari kumpulan plastik yang digabungkan dengan tumpukan kertas, lalu kemudian diikat membentuk wujud 3 dimensi. Tidak hanya itu, patung itu diberi warna agar terlihat seperti orang-orangan yang biasa terdapat di pinggiran sawah. Lebih lanjut, aksi yang berlangsung dari tanggal 20-25 Oktober 2017 ini, juga tidak luput dari pengamatan publik. Publik yang berkomentar langsung mengunggahnya di sosial media, seperti akun twitter milik Gangsar: “Sing Reresik Rasah Ngenteni Sesuk. Nasehat yg baik untuk diri sendiri, karena kebersihan bukan hanya tugasnya petugas. Ya kan?”. Cuitan twitter selanjutnya juga muncul dari akun CintiaDewi_: “Ini malah diparkiran depan shoping ada orang acak acak sampah kayak dibikin karya seni”.