“Per-kali-an| Per kalian| Per-kali-an”
FJ Kunting
Performing Art
Kali Code
Kali Code, Sungai yang membelah kota Yogyakarta ini, sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan publik pada eranya. Bagaimana tidak, Code yang dulu terkenal kumuh, bertransformasi menjadi bersih dan tertata. Peran perubahan ini menurut berita yang beredar, tidak lepas dari peran Romo Mangun, yang mengajak warga sekitar untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai. Sejak itu pula, Code menjadi magnet bagi para wisatawan untuk menikmati keindahannya. Meskipun tidak se asri dulu karena pertumbuhan penduduk yang bermukim di sana, Code masih memiliki warisan pesonanya. Namun, akhir-akhir ini ada pesona lain yang menjadi perhatian publik, yakni “pendulangan emas”. Aksi yang sebenarnya ingin mengingatkan lagi kepada masyarakat bahwa tidak melupakan keberadaan kali ini, karena ia dahulu menjadi sumber kehidupan manusia di sekitarnya. Tidak hanya itu, aksi ini sebenarnya menyoroti kegiatan eksploitasi sungai yang dilakukan semena-mena; tanpa mempertimbangkan dampak selanjutnya.
Aksi ini diorganize oleh Fj Kunting sekitar tanggal 15 Oktober 2017 dan berlangsung selama kurang lebih satu minggu pada sore hari. Peristiwa ini cukup mencuri perhatian warga yang tinggal di seputaran kali tersebut. Beberapa warga yang penasaran dengan aksi ini, ikut memperhatikan dengan seksama proses pendulangan emas tersebut, namun ada pula yang mengabaikannya. Bermodalkan wajan berukuran kurang lebih berdiameter 35cm, mereka asik mengayak-ayakan pasir yang diambil dari dasar kali tersebut tanpa mempedulikan respon yang beredar di sekelilingnya.
Tentu dari peristiwa ini, menimbulkan banyak pertanyaan maupun respon dari masyarakat. Respon yang muncul pun beraneka ragam, contoh warga sekitar yang mengatakan bahwa “Dahulu, ada seorang keluarga yang pindah dari Jawa Timur ke daerah sini, sengaja untuk membuka tempat pembuatan gigi palsu. Pembuatan gigi palsu tersebut dipercaya terdapat kandungan emasnya. Tentu sisa-sisa dari pembuatan gigi tersebut tercecer dan tenggelam di dalam sungai” tutur salah seorang warga yang setempat.
TIdak hanya ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat setempat saja, fenomena ini juga ramai diperbincangkan oleh netizen di media sosial twitter. Berbagai macam respon yang muncul seperti, cuitan celo: Jadi, kabarnya, di bawah Jembatan Kleringan dulu ada ahli gigi emas yang suka buangin hasil press giginya ke sungai situ, Njuk piye?. Cuitan lainnya oleh GuyonanAngkringan: Ada orang mencari sesuatu di kali Code dengan menyertakan video, juga turut meramaikan fenomena ini. (Rio Raharjo)