Situasi kehidupan, yang mana masyarakat saat ini dihadapkan pada persoalan kaburnya antara batas penanda dan petanda di setiap lini kehidupan. Penanda tidak lagi mengandung petandanya. Keadaan demikian ini, kemudian menimbulkan beberapa kekacauan yang cukup mempengaruhi tatanan sosial dalam masyarakat. Beberapa perubahan pun tak terelakan terjadi tanpa adanya sedikit kesadaran terhadapnya. Pada posisi ini membangun kesadaran menjadi hal yang perlu wacanakan.
Melalui pameran kali ini, bukan saja ingin dilihat sebagai sebuah dokumentasi (arsip) atau proses (perjalanan) tetapi juga sebagai upaya reflektif publik atas peristiwa yang telah dihadirkan. Pantaskah kemudian ia dihadirkan kembali sebagai kerangka konstruksi kesadaran? dan sejauh mana pula ia dapat memberikan kesadaran baru di tengah masyarakat hari ini? Berharap dan semogalah!!
Artist:
AORSI (Asosiasi Olah Raga Sketsa Indonesia)
Canka Mahameru
Dhomas “Kampret” Yudhistira
Digie Sigit
Estehanget
Erson Padapiran
Fj Kunting
Ismu Ismoyo (OTeWe)
Kukomikan
Rolli “LoveHateLove”
SD Tumbuh
Yayas (The Portable)
Opening:
25 November 2017
16.00 WIB
Officiated by:
Sigit Pius (Kurator Biennale Jogja XIV)
Trisni Rahayu (Koordinator Festival Equator)
Performance:
Morgan Haidar Ali
Aysha and Friends
SD Tumbuh 2 Yogyakarta
FJ. Kunting
Estehanget
Najwa Rashika Az-zahra
The Pools
Eman-Eman
DJ. Avrill
Artist Talk & Discussion:
30 Desember 2017
15.00 – 03.00 WIB
Exhibition Periode:
25 November-5 Desember 2017
Jogja National Museum
Jl. Prof. Ki Amri Yahya No. 1, Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta.