SENIMAN PESERTA
Mindpalace 3A
Woven photographs media
66 cm x 89 cm
2016
Seri Mind palace adalah seri karya Patriot dimana ia sebagai seniman menyelami kembali memori pribadi. Memori yang diangkat adalah memori spesifik yang terkait era Orde Baru. Misinya adalah ingin menceritakan alur sejarah makro melaui kisah-kisah mikro. Dalam hal ini memori pribadi yang terkait memori orang banyak atau collective memory.
Mind palace, kadang disebut juga sebagai memory palace, adalah suatu teknik untuk mengingat secara detail. Metodenya adalah dengan cara membayangkan suatu ruang dan menanamkan hal-hal yang butuh diingat di ruang tersebut. Pada karya ini, ruang tersebut adalah ruang kelas di sekolah dasar. Patriot menanamkan ingatan mengenai era Orde Baru di ruang tersebut dan direpresentasikannya dengan teknik anyaman. Di era tersebut, sekolah menjadi salah satu cara pemerintah menginfiltrasi pikiran para siswa agar sesuai dengan haluan Negara. Kesan blur yang tampak pada karya merupakan representasi dari ingatan yang tidak bisa sepenuhnya digenggam.
Negara Metonimi #2
Digital print on albatros paper, woven photographs
120 cm x 72 xm
2017
Seri Negara Metonimi berangkat dari kesadaran bahwa Indonesia adalah satu negara yang besar. Saking besarnya, Indonesia dipenuhi masalah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Lewat seri ini, seniman ingin menyoroti beberapa isu yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dengan menggunakan visualisasi peta. Di karya Negara Metonimi #1, seniman mengangkat isu Java-centris, sedangkan di karya Negara Metonimi #2 seniman ingin menyoroti problem integrasi-disintegrasi yang terjadi di Papua.
Patriot Mukmin (l. 1987, Tangerang)
Ingatan dan ilusi; keduanya mengaburkan fakta, tetapi demikianlah politik, juga seni. Anggapan tersebut melandasi praktik berkarya Patriot Mukmin, yang lulus dari pendidikan pasca-sarjana senirupa FSRD ITB dengan predikat Cum Laude. Bagi Patriot, sejarah politik adalah wilayah samar dengan banyak sisi wajah. Ada yang barangkali tampak atau terasa jelas di antara yang buram, tetapi setiap “kejelasan” tetap punya banyak sisi. Patriot Mukmin mengajak penikmat karyanya untuk memasuki wilayah ilusif melalui permainan penglihatan yang diciptakannya dengan anyaman. Bermain dengan berbagai sudut pandang, menurutnya, dapat membuat orang menikmati karyanya dari berbagai sisi. Anyaman, yang belakangan kerap disusunnya dari potongan kertas horizontal dan vertikal, membuat penikmat karyanya larut dalam jelajah terka. Dan lebih jauh: melihat kembali sejarah dalam wajahnya yang ambigu.
2011 [Group Exhibition] KIAF 2011, COEX Building, Seoul
2011 [Award & Exhibition] 1st Prize Harper’s Bazaar Art Award, Bazaar Art Jakarta
2011 [Group Exhibition] Bayang: Islamic Contemporary Art Exhibition, Galeri Nasional, Jakarta
2012 [Group Exhibition] ARTJOG 2012, Taman Budaya, Yogyakarta
2012 [Award & Exhibition] Finalis Bandung Contemporary Art Award #2, Lawangwangi Art and Science Estate, Bandung
2013 [Group Exhibition] Every day is like Sunday, Langgeng Gallery, Magelang
2013 [Solo Exhibition] Seeing is Painting, Galeri Gerilya, Bandung
2013 [Group Exhibition] Bandung Contemporary: Disposition, Lawangwangi Creative Space, Bandung
2014 [Group Exhibition] Manifesto #4 : Keseharian, National Gallery of Indonesia, Jakarta
2014 [Group Exhibition] Pameran 90-an, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung
2014 [Group Exhibition] P.R.E.P.A.R.I.N.G, Galeri Cemara6, Jakarta
2015 [Group Exhibition] Shout! Indonesian Contemporary Art 2015, Meat Market Stables, Melbourne
2015 [Group Exhibition] Bipolarity to Multipolarity, Langgeng Art Foundation, Yogyakarta
2015 [Award & Exhibition] Finalis GG Indonesia Art Award 2015, Galeri Nasional, Jakarta
2015 [Solo Exhibition & Workshop] KUP: Titik Silang Kuasa ’66 – ’98, Lawangwangi Creative Space, Bandung
2016 [Residency & Solo Exhibition] Jeonbuk Museum of Art, Jeonju
2016 [Group Exhibition] Universe Behind the Door, Artotel, Jakarta
2016 [Group Exhibition] SEA+ Triennale, Galeri Nasional, Indonesia
2016 [Group Exhibition] Waiting for it to happen, Galeri Nadi, Jakarta
2016 [Group Exhibition] A.S.A.P. New contemporary artists from Indonesia, Galeri G13, Kuala Lumpur