Sketsa Publik
AORSI ( ASOSIASI OLAH RAGA SKETSA INDONESIA)
Performance Art
Ruang Publik
Sabtu, 21 Oktober 2017, Publik sempat dihebohkan oleh beberapa orang seniman sketsa yang melakukan aksi di jalan-jalan Yogyakarta. Mulai dari titik 0 Kilometer Jogja, Taman Pintar, bis Trans Jogja, Pasar Beringharjo dan beberapa tempat lainnya. Para seniman ini memulai aksinya dalam beberapa bentuk, ada yang membuat sketsa dari orang-orang di sekitar lalu memberikan hasil sketsanya dengan cuma-cuma pada objek yang ia gambar, ada yang membalut seseorang hingga menyerupai mumi dengan tisu toilet dan menggambarnya, ada pula yang membuat sketsa dari apa yang dilakukan oleh rekannya. Hal itu terjadi begitu saja di ruang publik tanpa ada penjelasan terhadap publik sebelumnya.
Ternyata para seniman ini adalah AORSI atau yang dikenal dengan Asosiasi Olah Raga Sketsa Indonesia. Komunitas yang berdomisili di Yogyakarta ini dicetuskan dengan dasar hendak menggabungkan antara sketsa dan olah raga. Lebih dari 10 seniman tergabung selama menjalankan proyek ini. Proyek ini dilakukan di tempat yang riuh dengan aktivitas masyarakat seperti bis, atau tempat-tempat pariwisata. Selama menjalankan aksinya, dua orang seniman/sketser dengan tampilan body painting akan saling menyeket satu sama lain. Kegiatan pembuatan sketsa/aksi ini akan dilakukan pada jam sibuk dengan harapan sajian performen tersebut lebih efektif dan bersinggungan erat dengan keramaian publik.
Konsep ini ditawarkan karena ini adalah bentuk lain dari sketsa. Selain bentuk dua dimensi seperti sajian sketsa pada umumnya, di sini sketsa ingin ditampilkan lebih performatif dan interaktif sebagai sajian dari peristiwa yang terjadi di dalam ruang publik. Penonton dapat ditempatkan sebagai model, penonton atau bahkan dapat terlibat dalam membuat sketsa. Aksi ini dilakukan selama 2 kali yakni pada tanggal 21 dan 23 Oktober 2017.
Kehadiran AORSI di tengah-tengah masyarakat Jogja cukup membuat berbagai macam pertanyaan dan kesan tersendiri dari masyarakat. Prespektif yang berbeda-beda mewarnai kesan dari aksi yang dilakukan oleh AORSI, ada yang menganggapnya sebagai sebuah hiburan, sebuah keisengan, sebuah hal yang unik, dan lain sebagainya. Pada dasarnya AORSI ingin menyajikan sebuah karya yang lebih dekat dan interaktif kepada masyarakat umum. Bahwa siapapun bisa menjadi pelaku maupun objek dari sebuah karya seni. (Eki Wibowo)