SENIMAN PESERTA
Guyub Rukun (2 panel)
mix media on wood
150 cm x 250 cm
2017
Karya ini terdiri dari 2 panel dari sebatang limbah kayu jati yang dibagi menjadi sejumlah anggota kelompok Tattoo Merdeka yang terdiri dari individu yang aktif berkesenian dan bersosialisasi di lingkup regional Yogyakarta dan Indonesia. Sebatang kayu itu merepresentasikan semangat kebersamaan dan berbagi untuk memperingati kebersamaan kami selama 3 tahun.
Guyub rukun adalah nilai yang kami utamakan dalam komunitas, sehingga karya ini hadir dimana setiap anggota Tattoo Merdeka merespon limbah kayu tersebut dengan konsep dan tema masing – masing berupa karya lukis di atas kayu maupun instalasi. Yang mana diketahui bahwasannya anggota kelompok ini berprofesi sebagai seniman tattoo. Sehingga tema yang tampil masih seputar dunia tattoo dengan gambar-gambar yang biasanya digunakan untuk rajah tubuh. Meskipun medium yang digunakan berupa potongan kayu, sebagaimana roti; kayu itu di pahami dan di hayati menjadi karya dan di rayakan menjadi asupan yang segar di ranah kesenian jogjakarta pada khususnya. Di rayakan untuk menambah keragaman praktisi seni rupa pada umumnya dan seni tattoo pada khususnya.
Guyub Rukun yang mewakili judul keseluruhan karya ini merupakan gambaran dari sebuah komunitas tattoo. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda tetapi tetap guyub.
TATTOO MERDEKA
Jalanan bukan hanya sekadar tempat untuk berkumpul bagi Dhomas Yudhistira (lebih dikenal dengan nama jalanannya, El Kamprettoz) dan kawan-kawannya. DI jalanan mereka mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang dapat menjadi bekal untuk kehidupan. Di jalanan mereka harus kreatif untuk bertahan hidup, dan di jalanan pula mereka harus berbagi segala macam hal. Dhomas mencontohkan, alat tato pertama yang ia gunakan adalah, alat tato alis milik ibunya yang berprofesi sebagai perias pengantin gaya Jawa. Ia kemudian mengembangkan mekanik sederhana untuk membuat mesin alat tato dari barang-barang bekas. Tubuh Dhomas dan kawan-kawannya pun “dibagikan” bagi mereka yang mau belajar menjadi tukang tattoo, mereka menyediakan tubuhnya sebagai media untuk para tukang tattoo pemula. Akibatnya, di tubuh mereka ada rajah yang barangkali tak sempurna, atau bentuknya tidak keruan, tapi bagi mereka itu bukan soal karena nilai dari pembelajaran tersebut tidak ada gantinya. Para penggiat kelompok Tattoo Merdeka pada dasarnya adalah orang-orang yang gemar menggambar di media-media yang dulu dianggap tak lazim, misalnya tubuh, tembok, atau kendaraan bermotor. Praktik yang mereka lakukan barangkali tidak pernah dilirik oleh dunia seni rupa, meskipun sebenarnya yang dilakukan para tukang tattoo ini adalah aktivitas yang sangat lekat dengan dunia seni rupa. Ragam visual dan kreatifitas mereka dalam menggunakan bermacam media diharapkan akan memberi kejutan dan warna baru bagi dunia seni rupa Indonesia.
Tattoo Merdeka terdiri dari:
Dhomas “Kampretto” Yudhistiro, Wiwid Somawijaya, Dhendra Setho, Dedi Praboejazz, Anneke Fitrianti, Munir Kusranto, Gepenk Tattoo, Benedictus Rio “koplo”, Nandi Yoga, Helly KKK, Uceng Tattoo, Dimas Pesawart Kertas, Ferry Poison, Mamat Murbaut, Yohanes Botax, Frans Anggoman Chorawk Tattoo, Raffi Rodesta, Bayu Widodo, Pathub Pork, Gembol Prablika, Kuntet Tattoo, Gilang Mohican, Djathy Surclass, Herjun Sasmitha, Thomas D tattoo, Bambang mBendol.
2013 [Exhibition & Performance] Tattoo For Charity, Yogyakarta
2014 [Performance & Group Exhibition] 1st annual Tattoo Merdeka , Yogyakarta
2015 [Performance & Group Exhibition] 2nd annual Tattoo Merdeka; Menanam Tjinta, Yogyakarta
2016 [Performance & Group Exhibition] 3rd annual Tattoo Merdeka #3: Negeri Warna Warni , Yogyakarta
2016 [Performance & Group Exhibition] Tattoo Merdeka edisi Kustomfest, Jogja Expo Centre, Yogyakarta
2016 [Performance & Group Exhibition] Tattoo Merdeka edisi Diskomfest, Jogja National Museum, Yogyakarta