“The Indonesian Idea” Sebuah Pembacaan bersama G.R. Lono Lastoro Simatupang dan Muhidin M. Dahlan
Tanggal: Jumat, 17 November 2017
Pukul 15:00 WIB
Tempat: di INiSeum, Jl. Nitikan Baru, No. 76, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta
Tempat Terbatas
Free, Terbuka untuk mahasiswa & umum
Pendaftaran +62 857 9931 2700
Nama Lengkap_Instansi_Email
Gagasan forum “The Indonesian Idea” merupakan sebuah pembacaan yang berpijak pada spektrum seni, politik identitas, nasionalisme, dan kewargaan. Sesuai dengan judulnya, lukisan ini hendak menggambarkan, mengingatkan, dan memunculkan memori sejarah Indonesia dengan menampilkan tokoh-tokoh pahlawan dan “pemberontak”. “The Indonesian Idea” (ID) atau Ide mengenai Indonesia dapat diartikan sebagai konsep, gagasan, pemikiran terbentuknya Indonesia. Keunikan dalam menyematkan ide-ide mengenai pancasila dan kebinekaan inilah yang diangkat untuk membingkai wajah Indonesia. Wujud kebinekaan itu diimpresikan dengan memilih dan menyusun wajah-wajah tokoh pahlawan.
Indonesia bukanlah sebuah antinomi yang mempelihatkan wajah yang tunggal. Ia adalah sebuah pembayangan bersama yang ditopang dari ide yang beragam. Karya ini merupakan proyek visual dengan ambisi menyambangi seluruh simpul, spektrum, nuansa seluruh semesta ide yang melahiran rantai panjang tanpa putus ihwal keindonesiaan.
Forum diskusi “The Indonesian Idea”merupakan bagian dari program Biennale Forum yang ditempatkan dalam ranah pengelolaan harapan. Harapan-harapan yang dimaksud di sini tentu tidak dapat dilepaskan dari konteks serta muatan yang terdapat dalam Biennale Jogja XIV, seperti: (1) Biennale Jogja dengan tema Katulistiwanya, (2) Biennale sebagai acara yang tidak dapat dilepaskan dari konteks dinamika kota Jogja beserta publiknya, (3) Biennale sebagai bagian dari dinamika publik di medan sosial seni, (4) Keberadaan seni di tengah kondisi masyarakat yang sedang mencari format demokrasi.